Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2017

Stereokimia 2

Gambar
Stereokimia 2 A. KONFIGURASI MUTLAK DAN RELATIF    Urutan penataan keempat gugus di sekitar suatu atom karbon kiral disebut konfigurasi mutlak disekitar atom itu (jangan mencampuradukkan konfigurasi dengan  konformasi,  yakni bentuk-bentuk yang disebabkan rotasi mengelilingi ikatan-ikatan). sepasang enantiomer mempunyai konfigurasi yang berlawanan. Misalnya, (+) gliseralhida dan (-)gliseralhida mempunyai konfigurasi yang berlawanan. Tetapi formula mana yang menyatakan enantiomer dekstrorotatori dan yang mana yang levorotatori ?sampai tahun 1951 ahli kimia belum mengetahui. Sebelumnya baru diketahui bahwa (+) gliseralhida dan asam(-)gliserat (asam 2,3 dihidroksioropanoat) mempunyai konfigurasi sama di sekitar karbon 2, meskipun sudut putarnya berlawanan. Tetapi tak diketahui apakah OH pada karbon 2 dalam rumus dibawah ini berada di kiri ataukah di kanan.    Agar rumus-rumus itu lebih mudah dikerjakan, maka pada akhir abad 19 diputuskan pengandaian bahwa (+) gliseralhida m

Stereokimia

Gambar
Streokimia Stereokimia adalah cabang kimia organik tentang molekul-molekul dalam ruang tiga dimensi, yaknibagaimana atom-atom dalam sebuah molekul ditata dalam ruangan satu relatifterhadap yang lain. Stereoisomer adalah senyawa berlainan yang mempunyai struktur sama, berbeda hanya  dalam hal penataan atom-atom dalam ruangan. Tiga aspek stereokimia yang akan dicakup : 1. somer geometric : bagaimana ketegaran (rigidity) dalam molekul dapat 2.   mengakibatkan isomer. 3. Konformasi molekul : bentuk molekul dan bagaimana bentuk ini dapat     berubah. 4.   Kiralitas (chirality) molekul : bagaimana penataan kiri atau kanan atom-atom   disekitar sebuah atom karbon dapat mengakibatkan isomer. Isomer geometric atau isomer cis-trans adalah stereoisomer yang berbeda karena gugus-gugus berada pada satu sisi atau pada sisi-sisi yang berlawanan terhadap letak ketegaran molekul A. ISOMERI GEOMETRI DALAM ALKENA DAN SENYAWA SIKLIK 1.isomer geometri dalam alkena   isomer

ISOMER STRUKTUR SENYAWA HIDROKARBON DAN SISTEM NOMENKLATUR

Gambar
Isomer Struktur Senyawa Hidrokarbon dan Sistem Nomenklatur 1     .       Sistem Nomenklatur Dalam ilmu kimia pemberian nama suatu senyawa kimia disebut nomenklatur (tata nama). Nama senyawa kimia tidak dapat dipilih secara sembarangan, ketentuan mengenai tata nama senyawa kimia ditetapkan oleh International Union of Pure and Applied Chemistry (IUPAC). T atanama IUPAC untuk kimia, terkhusus organik adalah suatu cara sistematik untuk memberi nama senyawa organik yang direkomendasikan oleh IUPAC. Penamaan ini bertujuan agar mempermudah dalam penamaan senyawa, sehingga kita dapat membedakan suatu senyawa dengan senyawa lainnya dengan sistem tata nama IUPAC.   Tatanama IUPAC menggunakan sejumlah awalan , akhiran , dan sisipan untuk mendeskripsikan jenis dan posisi gugus fungsi pada suatu senyawa.   Awalan disebut juga prefix, akhiran disebut suffix dan sisipan disebut parent. 1.       Prefix: cabang 2.       Suffix: gugus fungsional (ana,ena,una,OH, halogen dll)