Postingan

TUGAS TERSTRUKTUR 3

Gambar
Pertanyaan : 1. jelaskan mengapa reaksi bersaing substitusi dan eliminasi bisa terjadi? 2. suatu alkohol dapat berubah menjadi eter atau sebaliknya jelaskan mengapa sifat kedua senyawa tersebut berbeda kontras berikan contohnya? Jawaban : 1. Reaksi dapat bersaing antara substitusi dan eliminasi bisa terjadi di karenakan : substrat sekunder akan terbentuk reaksi substitusi dan eliminasi jika jumlah relative dari kedua produk tersebut tergantung pada kekuatan basa dan keruahan nukleofil/basa.makin kuat dan meruah basa maka dapat terbentuk nya eliminasi. dan sebalik nya makin lemah basa maka terbentuk substitusi contoh nya: asam asetat pka=4,76 merupakan asam yg lebih kuat dari etanol pka=15,9 maka dapat kita disimpulkan bahwa asam asetat merupakan basa lemah maka akan terjadi reaksi substitusi   dan sebalik nya etanol merupakan basa kuat dan terjadi eliminasi .  Produk eliminasi merupakan produk utama yang terbentuk dari 2-kloropropana dengan basa kuat ion etoksida, dimana

Alkohol, Eter dan Senyawa Yang Terkait

Gambar
A.         DEFINISI ALKOHOL Ø     Definsi Secara Umum Alkohol adalah senyawa-senyawa dimana satu atau lebih atom hidrogen dalam sebuah alkana digantikan oleh sebuah gugus -OH. Alkohol mempunyai rumus umum R-OH. Strukturnya serupa dengan air, tetapi satu hidrogennya diganti dengan satu gugus alkil.  Gugus fungsi alkohol adalah gugus hidroksil, -O. Alkohol tersusun dari unsur C, H, dan O. Struktur alkohol : R-OH primer, sekunder dan tersier. Alkohol  sering dipakai untuk menyebut  etanol , yang juga disebut  grain alcohol ; dan kadang untuk  minuman  yang mengandung alkohol. Hal ini disebabkan karena memang etanol yang digunakan sebagai bahan dasar pada minuman tersebut, bukan metanol, atau grup alkohol lainnya. Begitu juga dengan alkohol yang digunakan dalam dunia farmasi. Alkohol yang dimaksudkan adalah etanol. Sebenarnya alkohol dalam ilmu kimia memiliki pengertian yang lebih luas lagi. Dalam  kimia ,  alkohol  (atau  alkanol ) adalah istilah yang umum untuk  senyawa organik